Syaikh kami, ada yang bertanya tentang berdoa ketika turun hujan: “Apakah ada dalil yang menjelaskan bahwa itu adalah waktu doa yang mustajab?”
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua doa yang tidak tertolak atau hampir tidak akan tertolak: yaitu doa ketika azan dan ketika sedang berperang.” (HR. Abu Daud) Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan para perawi lain.
Namun, dalam beberapa riwayatnya disebutkan dengan lafaz, “…dan doa ketika hujan.” Oleh sebab itu, sebagian ulama berpendapat bahwa doa ketika turun hujan itu mustajab.
Namun, lafaz tambahan “…dan ketika hujan” ini…tidak diriwayatkan dengan sanad yang shahih dan bersambung. Lalu lafaz ini juga menyelisihi riwayat para perawi lain yang tidak menyebutkan selain doa ketika azan dan ketika perang.
Oleh sebab itu, pendapat yang lebih kuat adalah tidak ada riwayat yang shahih dalam hal ini. Terlebih lagi, diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dalam banyak momen, dan hujan pun banyak turun pada zaman beliau. Namun tidak ada riwayat dari beliau bahwa beliau mengkhususkan waktu tersebut untuk berdoa dengan doa-doa tertentu.
Beliau hanya membaca doa turun hujan: ALLAAHUMMA SHOYYIBAN NAAFI’AN
(Ya Allah! Jadikanlah hujan ini deras dan bermanfaat). Juga ketika beliau berada di pagi hari, di Hudaibiyah, setelah hujannya turun, beliau bersabda bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Ada dari hamba-Ku yang memasuki waktu pagi dalam keadaan beriman, ada pula yang kafir. Adapun yang mengucapkan: ‘Kami diguyur hujan berkat fase bulan ini’ maka orang itu telah kafir terhadap-Ku dan beriman kepada bintang. Sedangkan yang mengucapkan: ‘Kami diguyur hujan berkat karunia dan rahmat Allah’maka orang itu telah beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang.”
Dari sini dapat kita katakan bahwa tidak ada riwayat yang shahih dalam permasalahan ini (mustajabnya doa saat turun hujan).
====
سَأَلَ يَا شَيْخَنَا عَنِ الدُّعَاءِ فِي وَقْتِ نُزُولِ الْمَطَرِ هَلْ وَرَدَ أَنَّهُ وَقْتٌ لِاسْتِجَابَةِ الدُّعَاءِ
قَدْ وَرَدَ فِي حَدِيثِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَعِنْدَ الْبَأْسِ وَهَذَا الْحَدِيثُ قَدْ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَابْنُ حِبَّانَ وَجَمَاعَةٌ
وَلَكِن فِي بَعْضِ رِوَايَاتِهِ قَالَ وَوَقْتَ الْمَطَرِ وَلِذَلِكَ رَأَى بَعْضُهُمْ أَنَّ الدُّعَاءَ فِي وَقْتِ الْمَطَرِ مُسْتَجَابٌ
لَكِنْ هَذِهِ الزِّيَادَةُ وَهَذِهِ اللَّفْظَةُ وَقْتَ الْمَطَرِ لَمْ تَأْتِ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ مُتَّصِلٍ ثُمَّ إِنَّهَا قَدْ خَالَفَتْ رِوَايَةَ الْبَقِيَّةِ مِنَ الرُّوَاةِ الَّذِيْنَ لَمْ يَذْكُرُوا إِلَّا النِّدَاءَ وَحِينَ الْبَأْسِ
وَلِذَا فَالْأَظْهَرُ أَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ شَيْءٌ مِنْ هَذَا خُصُوصًا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ وَرَدَ عَنْهُ الدُّعَاءُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَقَدْ نَزَلَتِ الأَمْطَارُ فِى زَمَانِهِ فِي مَرَّاتٍ كَثِيرَةٍ وَلَمْ يُؤْثَرْ عَنْهُ أَنَّهُ خَصَّ ذَلِكَ الْوَقْتَ بِدَعَوَاتٍ يَدْعُو بِهَا
وَإِنَّمَا يَقُولُ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا وَلَمَّا أَصْبَحَ فِي الْحُدَيْبِيَةِ عَلَى إِثْرِ مَطَرٍ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَمَنْ قَالَ مُطِرْنَا بنَوْءِ كَذَا فَذَاكَ كَافِرٌ بِيْ مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ وَمَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ
وَمِنْ هُنَا فَنَقُولُ بِأَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ شَيْءٌ فِي هَذَا الْمَعْنَى